The Abandoned Empress 49 - Season 2 ch. 3

Sebelumnya aku mau bilang makasih buat Dian yang udah ngebantuin screenshot chapter ini ^^ Jadi aku bisa lumayan lebih cepet ngerjainnya hehe untunglah masih sempet kekejar hari ini :)

Karsein, sepertinya kita harus segera ke tempat Monique.

- Tiba-tiba ke tempat monique?!
- Iya, langsung hari ini juga.
- dan itu langsung?!

Ga usah kaget begitu. Kamu ke sana untuk membantu putri latihan pedang.

- Kenapa aku? Bukankah marquees ada di sana juga?
- Kamu akan tahu kalau kamu ke sana.

Ini permintaan khusus untukmu, ayah percaya kau bisa melakukannya dengan baik.

Huhu... ini adalah liburan, liburan.

Apakah dia akan kaget? Atau dia malah menunggu?

... kalau begitu aku benar-benar bertemu dengannya duluan? si rambut rumput itu, apa dia udah menebaknya?

"Permintaan khusus untukku" katanya~

...belum saatnya.

Aku belum pantas untuk bertemu denganmu. 

Aku membuat satu kesalahan. 

Aku akan mendapatkanmu kembali, my lady. 

Sudah dengar kabar itu? 

Sepertinya pernikahan putera mahkota dan putri monique dalam bahaya. 

Sepertinya di perayaan usia dewasa yang mulia marquees monique mengatakan pada yang mulia bahwa ia menginginkan penerus.

- Keluarga monique hanya punya satu orang (penerus), kecuali dia menikah lagi.
- Kalau begitu pertunangannya..? 

- Mungkin ada masalah dalam hubungan putra mahkota dan monique...
- sttt, hati-hati dengan mulutmu.

- sepertinya semua negara lain sudah menyadarinya
- sampai saat ini kerajaan risa terus berusaha untuk mendapatkan posisi permaisuri. Sekarang kelihatannya negara lain mencoba untuk menjadi keluarga kerajaan 

Semuanya mengincar posisi ratu yang kosong 

Yang mulia. 

... Rupanya berisik juga. 

Karsein?! 

- Yo! Lama tak bertemu.
- Apa yang kamu lakukan di sini? 

Apa-apaan wajah itu? Kepada tamu. 

- Tubuh ini langsung berlari ketika dipanggil
- Siapa yang panggil?

- Aku yang memanggilnya.
- Ayah!

 - Kerja bagus atas perjalanan panjangmu, pangeran. Apa sepupumu sudah tahu?
- Tidak! Kalau dia tahu aku pergi aku pasti akan diusir!
- Ternyata begitu.

Sepertinya aku akan segera kembali ke ibu kota. Maka dari itu aku memanggil pangeran untuk membantu latihan Tia.

Ayah! Ayah akan kembali lagi ke ibu kota? Ayah akan datang (ke sini) lagi kan?

Semenjak terakhir dari rumah, pekerjaan ayah sebagai komandan ditinggalkan. Sepertinya akan sulit untuk ke sini lagi.

Atau kau ingin ikut pulang bersama ayah?
"hah? terus ngapain aku ke sini...?!" 

Aku... 

...ingin tetap berada di sini. 

Baiklah. 

Kalau begitu baik-baik lah selama kau tinggal di sini

Ben, tolong ambilkan tasku. Aku akan pergi.
- Baik, tuan. 

"Ayah..."
- sepertinya ayah sudah tahu aku tidak akan pergi -

Nah, kalau begitu~ karna aku menerima permintaannya 

- Panggil aku 'guru'.
- Aku tidak mau. 

- Kenapa?! Kan memang benar! Karena aku datang kan untuk mengajarimu?
- tetap saja tidak mau
- panggil sekali aja ga bisa?
- aku menolak.

Ayo cobalah. "guru.. tolong ajari aku bermain pedang."
Seperti itu!

 Kenapa tersenyum seperti itu? suasana hatiku jadi buruk.

Ah, benar-benar jahat... 

Walaupun udah lama ga ketemu, kau tetap ga berubah. 

Tetapi aku senang bertemu denganmu, Karsein. Selamat datang. 

He. Itu juga yang mau aku katakan. 

Nah, ini punyamu.

Siapa yang mengirimku...